lesu waktu berlalu,matahari pun seakan malu bagai bulan yg ragu,ataukah hanya malas menunggu.
"Perlukah esok q terbit,untuk menyinari hari-hari kelabu,mungkinkah tetap sama berlalu?"
Dan minyakpun mengering,lampu redup pun iringi aku yang terduduk disela lapuknya kursi.Bagiku semua hari minggu,masih tetap laju bagai nyamuk yg bingung.
Hari-hari memanjang,sedang langkah tak ikut memuai,tubuh tak dapat meregang bagai terpanggang disudut palang dan bidukpun masih menunggu,tapi hidup harus laju.
Apa yg kusambung?apa yg masih dapat kusambung kembali?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar